Analisis Masalah Sosial
Tentang Perkembangan Individu dan Keluarga
1. Masalah Individu
Dalam bahasa latin individu berasal dari
kata individuum, yang artinya tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu
berasal dari kata in dan divided. Yang artinya tidak berbagi. jadi individu
artinya tidak terbagi atau satu kesatuan.
Contoh masalah individu yg sering kita
alami adalah ketika kita berbuat salah kepada orang tua, tidak mengerjakan PR,
di jauhi teman dan lain lain, malu dengan apa yg telah kita perbuat dan masih
banyak lagi.
Solusi
untuk menyelesaikan masalah individu :
·
Bercerita
dengan orang yang dapat dipercaya
Bercerita dengan orang yang dapat
dipercaya seperti sahabat dan keluarga bisa mengurangi beban masalah yang
sedang kita alami sekarang.
·
Intropeksi
Diri
Ketika Anda sudah dapat membuka pikiran Anda untuk dapat lebih menerima
nasehat, maka pemikiran tersebut akan memudahkan Anda untuk lebih intropeksi
diri. Dengan melakukan intropeksi diri, maka hal ini tentu saja akan sangat
baik karena Anda dapat merenungkan apa yang salah dari diri Anda, dan Anda
dapat menuju sesuatu yang jauh lebih baik lagi.
2. Masalah Keluarga
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri
dari beberapa individu yang terikat dengan adanya hubungan perkawinan atau
darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak biasanya di sebut dengan
keluarga inti. Keluarga ini memiliki fungsi dimana individu-individu itu pada dasarnya
dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya,serta keamanan dalam hidupnya.
Contoh masalah dalam keluarga adalah ketika
kedua orang tua kita bercerai atau biasa disebut dengan “BrokenHome “. Anak adalah
yang biasa terkena dampaknya. Banyak sekali dampak negatif perceraian yang bisa
muncul pada anak. Seperti marah pada diri sendiri, marah pada lingkungan, jadi
pembangkang. Bisa jadi, anak akan merasa bersalah dan menganggap dirinyalah
biang keladi atau penyebab perceraian orangtuanya. Dampak lain adalah anak jadi
apatis, menarik diri, atau sebaliknya, mungkin kelihatan tidak terpengaruh oleh
perceraian orangtuanya.Anak juga bisa jadi tidak pede dan takut menjalin
kedekatan dengan lawan jenis.Kedepannya, setelah dewasa, anak bisa jadi dendam
pada orangtuanya, terlibat drugs dan alkohol, dan yang ekstrem, muncul pikiran
untuk bunuh diri. Perasaan marah dan kecewa pada orangtua merupakan sesuatu
yang wajar, Ini merupakan proses dari apa yang sesungguhnya ada di hati anak.
Solusi
untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga:
·
Hadapi
semuanya dengan sikap positif
Tidak semua yang terjadi itu merupakan hal buruk meskipun itu sesuatu
yang berdampak negatif ke kita. Kita harus mencoba menerima keadaan dan
berusaha tegar. Hal ini akan membantu kita mengatasi masalah tersebut.
·
Berpikir
positif
Peristiwa yang kita alami kita lihat dari sisi positifnya. Karena di
balik semua masalah pasti ada hikmah yang dapat kita petik. Jadikan itu semua
sebagai proses pembelajaran bagi kita. Jauhkan segala pikiran buruk yang bisa
menjerumuskan kita ke jurang kehancuran, seperti memakai narkoba, minum-minuman
keras, malah sampai mencoba untuk bunuh diri.
·
Jangan
terjebak dengan situasi dan kondisi
kita tidak boleh terjebak dengan situasi dan menghakimi orangtua atau
diri sendiri atas apa yang terjadi serta marah dengan keadaan ini. Sebaiknya
apabila kita bisa memulai untuk menerima itu semua dan mencoba menjadi lebih
baik. Keterpurukan bukanlah jalan keluar. Sebaiknya kita bisa tegar dan mencoba
bangkit untuk menghadapi cobaan ini.
·
Mencoba
hal-hal baru
Tidak ada salahnya kita mencoba sesuatu yang baru, asal bersifat positif
dan dapat membentuk karakter positif di dalam diri kita. Contohnya, mencoba
hobi baru, seperti olahraga yang dapat membuat kita bisa lebih segar dan
melupakan hal-hal yang buruk.
·
Cari
tempat untuk berbagi
Kita
tidak sendirian, karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan
dengan orang lain. Mencari tempat yang tepat untuk berbagi adalah solusi yang cukup
baik buat kita, contohnya teman, sahabat, pacar, atau mungkin juga saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar